Selasa, 24 Desember 2019

Tanamkan Sejak Dini Minat Rajin Membaca Meski Banyak Kekurangan Bersama JAS

UKM Jurnalistik mengadakan Bakti Sosial di Dusun Puntir Martopuro, kecamatan purwosari pasuruan. Tepatnya di SDN Martopuro 3. Kegiatan ini dilaksanakan pada 14 Desember 2019 dengan mengusung tema “Jadikan Buku Sebagai Dunia Keduamu”. Yang bertujuan agar di usia dini mereka menyadari bahwa buku memiliki banyak sumber ilmu pengetahuan. (Minggu, 15 Desember 2019)

Melihat dari kondisi sekolah SDN Martopuro 3 hanya memiliki 5 kelas saja, untuk kelas 1&2 digabung menjadi satu kelas dan jumlah muridnya juga tidak banyak hanya 75 murid. Tidak hanya itu mereka tidak memiliki perpustakaan bahkan uks yang layak, namun semua itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar layaknya seperti anak-anak dikota. Pada saat akan dilaksanakannya kegiatan bakti sosial mereka terheran melihat kita para panitia dikarenakan ini kali pertamanya sekolah mereka di kunjungi untuk kegiatan Bakti Sosial. 
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan sambutan dari ketua pelaksana, ketua umum, dan ibu kepala sekolah, dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar sambil bermain yang dilaksanakan dikelas masing-masing. Materi yang diberikan berupa pelajaran yang telah mereka terima disekolah dan tambahan sedikit materi pengetahuan umum agar  dapat menumbuhkan minat untuk membaca. Apa yang disampaikan oleh pemateri kepada mereka dapat ditanggapi dengan cepat meski pada saat diberikan pertanyaan mereka masih malu-malu untuk menjawab pertanyaan.
Tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan namun mereka juga belajar untuk mengembangkan kreativitas melalui kegiatan prakarya, mengolah 2 pita menjadi gantungan kunci berbentuk ikan yang mana gantungan tersebut dapat langsung digunakan. Setelah itu mereka bermain games disetiap games yang diberikan bertujuan agar dapat melatih kekompakan dan kerjasama antar kelompok serta dapat menambah wawasan mereka dan minat untuk membaca.
Adapun tanggapan dari pihak sekolah yakni Ibu Susiana selaku kepala sekolah merasa senang karena kegiatan bakti sosial ini dapat dilaksanakan di SDN Martopuro 3. Menurut ibu susiana semua rangkaian kegiatan sangat bermanfaat karena dapat mengasah kemampuan para muridnya, kegiatan yang paling beliau sukai ialah pada saat belajar mengajar dikelas karena para murid sangat berantusias dan lebih ekspresif dari pada sebelumnya. Ibu Susiana berpesan semoga para kakak-kakak JAS bisa lulus tepat waktu dan menjadi orang yang sukses kelak, dan satu lagi “jika kalian ingin melaksanakan kegiatan bakti sosial lagi disini kami selaku pihak sekolah akan menerima dengan senang hati”. 
Setelah semua rangkaian kegiatan dilaksanakan acara diakhiri dengan upacara penutupan yang berisi pesan penutup dan ucapan teriama kasih serta penyerahan cindera mata berupa fandel oleh ketua umum, penyerah 3 rak buku dan 55 buku bacaan oleh ketua pelaksana. Lalu pembagian bingkisan yang berisikan Alat Tulis dan Snack untuk semua murid serta penyerahan sembako kepada para guru dan yang terakhir berfoto bersama.

Selasa, 08 Oktober 2019

Peringatan Hari Batik Nasional, Dosen, Mahasiswa dan Staff ABM Pakai Batik
Hari Batik Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO ( United Nations Educational Scientifc and Cultural Orginization ) yang secara resmi mengakui batik Indonesia  sebagai warisan budaya dunia. Maka tidak heran bila ditanggal tersebut banyak sekali cerita serta peringatan tentang batik, hal ini juga dilakukan oleh kampus  STIE Malangkucecwara. (Rabu, 02 Oktober 2019)
Pada hari tersebut dosen, mahasiswa, serta staff yang bertugas semua berpakaian batik lalu berfoto bersama untuk mengabadikan moment Hari Batik Nasinonal. Kegiatan ini diberitahukan oleh bapak Kadarusman selaku Wakil Rektor III STIE Malangkucecwara melalui Ketua Umum setiap UKM atau Unit kegiatan Mahasiswa. Sebagai bentuk apresiasi dalam memperingati Hari Batik Nasional serta mengingatkan bawah batik merupakan warisan budaya indonesia.
Menurut Bapak Kadarusman selaku Wakil Rektor III sekaligus dosen di kampus ABM, batik adalah Indonesian Culture yang lahir dari Indonesia sebagai ciri khas Indonesia yang  wajib dilestarikan. Masyarakat khususnya di kalangan remaja dihimbau untuk mengetahui batik dan tidak malu untuk mengenakan batik “Untuk sekarang ini batik sudah menjadi fashion dan sudah mengikuti perkembangan zaman, batik juga merupakan identitas negara kita, maka penting sekali untuk masyarakat khususnya di kalangan remaja untuk mengenakan batik agar bisa melestarikan budaya ” ujar pak Kadar.
Untuk melestarikan kebudayaan batik kampus STIE Malangkucecwara punya cara tersendiri contohnya seperti yang disampaikan oleh pak Kadar “untuk di warga kampus khususnya dosen dan karyawan setiap hari kamis itu menggunakan batik, kita belum menerapkan kepada mahasiswa untuk saat ini”. Pak Kadarusman juga berharap kita sebagai warga Indonesia harus bangga mempunya batik sebagai warisan budaya dan telah diakui hingga ke luar negeri, dimana batik-batik tersebut memiliki ciri khas masing-masing di setiap daerah di Indonesia contohnya daerah NTT, Kalimantan, Jawa, Sumatera dan daerah lainnya di Indonesia. Selain memiliki ciri khas batik juga memiliki makna yang berbeda disetiap motifnya,dimana motif tersebut menggambarkan keneragaman Indonesia dan memiliki satu makna yang sama yaitu persatuan Indonesia.
Lalu, menurut salah satu mahasiswa kampus ABM yaitu Atiya, batik adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang harus dilestarikan dan diperkenalkan ke mancaranegara. Menurutnya, sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita mengetahui dan mengenal batik itu sendiri. Kita sebagai kaum milenial tidak boleh malu menggunakan batik. Salah satu cara kita menunjukkan kebanggaan terhadap batik yaitu dengan ikut berpartisipasi memperingati hari batik. Bentuk partisipasi dalam memperingati Hari Batik Nasional yaitu dengan cara mengajak teman-temannya menggunakan batik untuk pergi ke kampus. Atiya juga menambahkan “Kalau dari aku harapannya karena ciri khas Indonesia, paling nggak mungkin sebulan sekali atau beberapa kali kita ke kampus pakai batik guna memperkenalkan dan melestarikan batik”.

Jumat, 27 September 2019

Orang-orang yang Berperan di Dalam PSSM Tahun ini, Siapakah Mereka?


PSSM ( Pengembangan Soft Skill Mahasiswa) yang diadakan pada 10 sepetember 2019, di STIE Malangkucecwara yang bertemakan “ENHANCE YOUR ATTITUDE”. Tema ini telah menjadi tema paten yang telah resmi dan di setujui pihak kampus. hal ini bertujuan agar setiap mahasiswa baru atau biasa di singkat maba yang datang ke kampus ini dengan ATTITUDE  meraka yang berbeda-beda mampu menyesesuaikan ATTITUDE mereka dengan standar kampus. Rabu (11/09/2019)
Rangakaian acara pssm masih sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya hanya memiliki sedikit perbedaan dari aktivitas-aktivitasnya, seperti tahun sebelumnya para mahasiswa baru dibagi menjadi 8 kelompok yang membentuk ATTITUDE, ( Appreciative, Thoughtfulness, Team Work, Integrity, Time Management, Usefullness, Dedicative, Endless Learning). Lalu mereka di dampingi oleh kaka pembina untuk masing-masing tim, guna untuk memebimbing mereka agar bisa menerapkan ATTITUDE yang diinginkan oleh kampus kita tercinta, STIE Malangkucecwara.
Ada banyak pihak terlibat didalam suksesnya PSSM yaitu meliputi :


Presidium merupakan pemimpin tertinggi yang ada di suatu badan yang terdiri dari beberapa orang, yakni terdiri dari Presidium inti, Presidium, Pembina dan Panitia lainnya yang di ketuai oleh Muhammad dari Jurusan Manajemen 2016. Presidium inti diambil dari Presidium sebelumnya pernah menjabat, Presidium diambil dari perwakilan Ketua Umum di setiap UKM yang ada di Kampus ABM, lalu untuk kaka pembina diambil dari perwakilan anggota UKM yang di tunjuk langsung oleh ketua umum ukm tersebut. 
Persiapkan PSSM tahun ini cukup singkat yaitu hanya 19 hari hal ini mengakibatkan panitia cukup kewalahan yakni pemateri yang baru bisa dihubungi seminggu sebelum kegiatan dimulai dan rundown yang selesai H-1, serta persiapan perlengkapan pun dapat teratasi berkat kerja sama dari kampus.
Untuk mengsukseskan acara PSSM panitia mengundang pemateri yang lebih millineal agar tidak membosankan, seluruh pemateri dibreafing terlebih dahulu agar dapat menyampaikan materi PSSM lebih seru guna meningkatkan kedisiplinan agar para mahasiswa baru memiliki attitude dan menerapkannya pada saat mereka resmi menjadi mahasiswa STIE Malangkucecwara. Hal ini di lakukan karena pada hari pertama PSSM mahasiswa baru dianggap kurang sopan santun dan tidak menghargai kakak-kakak panitia saat berbicara di depan.
Demi mewujudkan ATTITUDE yang baik serta sesuai dengan keinginan kampus para panitia membuat komitmen bersama agar bisa menerapkan attitude kepada mahasiswa baru, lalu mereka mengambil keputusan jika mahasiswa baru tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan maka mereka harus menerima konsekuensinya yaitu tidak akan diluluskan dan harus mengulang tahun depan. Dengan diberikannya sanksi tersebut diharapkan para mahasiwa baru dapat mematuhi aturan dan bisa lebih sopan terhadap yang lebih tua.    ”Harapan saya untuk mahasiswa baru STIE Malangkucecwara mampu mempunyai rasa sopan santun yang tinggi dan saling menghargai satu sama lain dan mampu berinterakasi dengan baik kepada siapapun karena dengan bekal sopan santun bisa menghasilkan hasil yang positif ketika kita tidak memiliki sopan santun maka orang-orang disekitar juga bisa melakukan hal yang serupa ”. Ujar Muhammad selaku ketua Presidium.


Resimen Mahasiswa Satuan 813 Tarangtula STIE Malangkucecwara yang dikomando Bapak Ahmad Ihsan, Resimen Mahasiswa (disingkat Menwa) merupakan sistem pertahanan dan keamanan yang diberikan pelatihan ilmu militer, untuk menyapa mereka kita wajib menggunakan Bapak/Ibu. Demi kelanacaran PSSM tahun ini komandan Menwa telah mempersiapkan para anggotanya dengan melakukan pelatihan berbicara didepan, mengambil alih pasukan yang benar dan cara mengatur pergeseran dari satu tempat ketempat yang lain, di dalam mempersiapkan pasukan terdapat kendala yang dihadapi oleh bapak ibu menwa yakni banyak anggota mereka yang masih kurang bisa mengambil alih didepan karena logat dari daerah asal masih terbawa dan menimbulkan susahnya berbicara didepan. Namun hal ini dapat di atasi oleh mereka.
untuk membantu Presisium menghadapi para mahasiswa baru agar bisa lebih displin dalam menggunakan waktu dan bisa menerapkan attitude yang diharapkan oleh kampus.  Bapak ibu menwa memberikan sedikit Pressing kepada mahasiswa baru agar bisa patuh terhadap peraturan panitia, pressing memiliki cara sendiri bukan hanya sekedar membentak dan memarahi hal ini dilakukan bertujuan untuk membuat para mahsiswa baru menjadi lebih baik lagi, serta patuh dengan apa yang di perintahkan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya untuk tahun ini dari pihak akademik menuntut PSSM agar dibuat lebih milineal, pressing dan tugas juga harus dikurangi sehingga PSSM tahun ini tergolong lebih mudah jika di bandingkan dengan tahun–tahun sebelumnya yang sangat ketat dan tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun. Namun untuk tahun ini tidak seperti itu lagi semua dibuat lebih mudah.
Harapan yang diinginkan komandan Resimen Mahasiswa 813 Tarangtula STIE Malangkucecwara untuk mahasiswa baru agar lebih profesional dan bisa menempatkan diri  serta harus mematuhi peraturan. “Untuk Maba mulai meremehkan panitia, untuk saran saya lebih prefesional lagi menempatkan diri kita itu sebagai maba atau sebagai panitia karena bisa jadi kedepannya mereka akan menggantikan posisi kakak-kakak panitia.” Ujar Bapak Ahmad Ihsan, Komandan Menwa.



KSR ( Korps Suka Rela) merupakan tim petolongan pertama yang ada di STIE Malangkucecwara mereka akan cepat dan sigap menolong apa bila ada yang jatuh sakit agar kegiatan PSSM dapat berjalan dengan lancar, yang di pantau langsung oleh Sandy Teo Billieyanto selaku CO tim KSR, sama seperti tahun sebelumnya mereka telah mempersiapkan personilnya, obat-obatan, tandu serta ruangan untuk para maba yang sakit.
Pada saat bertugas Kendala yang di hadapi tim KSR diantaranya banyak para maba yang tidak sarapan pagi sehingga mereka mengeluh pada saat kegiatan di laksanakan di karenakan sakit maag serta asam lambungnya kambuh, dari hari pertama sampai ke empat total mahasiswa yang sakit kurang lebih 30 orang penyakit yang sering muncul biasanya sakit maag, asma dan asam lambung,
Tentu saja hal tersebut menjadi kendala untuk tim KSR kerena untuk mereka kesehatan para maba harus sangat di utamakan, dibalik sibuknya menghadapi para maba yang sakit mereka memiliki suka dan duka, “untuk senangnya kita bisa menolong para maba yang memang benar memerlukan bantuan, dan untuk dukanya ada saja maba yang berpura pura sakit” ujar Sandy.
Namun walaupun begitu mereka tetap memprioritaskan kesehatan para maba sehingga seluruh tim KSR berharap untuk para mahasiswa baru kedepannya agar bisa menjaga kesehatan mereka agar tidak jatuh sakit dan bisa mengutamakan sarapan pagi, serta Sandy berharap agar para mahasiswa baru bisa kuliah yang benar dan lulus tepat waktu.



            JAS “Journalist of ABM Society” adalah Tim Jurnalistik STIE Malangkucecwara yang diberikan kepercayaan oleh pihak kampus untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan kampus baik itu di luar kampus maupun di dalam kampus, contohnya pada kegiatan PSSM ini, kali ini tim jurnalistik di pimpin oleh Anggada sebagai CO tim Jurnalistik. Untuk mensukseskan PSSM Tim jurnalistik telah mempersiapkan anggotanya dimulai dari, fisik, kamera, mempersiapkan tim Fotografi serta reportase dan lainnya.
Didalam kegiatan ini tim jurnalistik sendiri di tuntut untuk mendokumentasikan serta selalu update dalam rangkaian kegiatannya, perlu di ketahui untuk akun instagram PSSM tim jurnalistik langsung yang menjadi adminnya, begitu pun setiap tahunnya semua yang berhubungan dengan dokumentasi di serahkan langsung kepada tim jurnalistik.
Adapun kendala yang di hadapi selama PSSM berlangsung tidak begitu banyak hanya ada beberapa saja dimulai dari kehabisan batrai kamera, kurang tepatnya pengambilan gambar, narasumber yang tidak sempat untuk di wawancarai hal ini terjadi di karenakan terbatasnya waktu, namun dengan begitu tim jurnalistik tetap berusaha menjalankan tugas mereka dengan baik.
Didalam suatu kegiatan pasti ada yang namanya suka dan duka untuk tim jurnalistik sendiri kami senang karena kampus telah memberikan kepercayaan penuh dalam dokumentasi kepada kami yaitu tim jurnalistik, sehingga kami berharap untuk kedepannya para mahasiswa baru bisa menjadi seseorang yang baik dan bisa menanamka ATTITUDE yang telah di ajarkan oleh kaka-kaka presidium, bapak ibu menwa serta bisa menjadi penurus kami sebagai tim jurnalistik di hari selanjutnya.